YKI Jabar – Sahabat YKI, kesenjangan informasi menjadi salah satu tantangan terbesar dalam penanganan kanker. Banyak yang masih menganggap bahwa vonis penyakit kanker berarti vonis meninggal, hal tersebut tentu saja tidak sepenuhnya benar juga tidak sepenuhnya salah. Apalagi dunia kesehatan sudah berkembang begitu pesat dan dokter-dokter di bidangnya terus mencari cara pengobatan.
Lewat acara ini, YKI Jabar mengajak media untuk bersama-sama secara continue mengedukasi masyarakat mengenai penyakit kanker, agar tak lagi ada kesenjangan informasi.
Media Event YKI Jabar 2022

Bumi Samami, 22 November 2022 dalam tema ” Upaya Mengatasi Kesenjangan Informasi Tentang Kanker” dengan dihadiri 24 media yang berasal dari media online, Televisi dan Radio serta disponsori oleh Bank BJB, Hevitro dan T Organa. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, dapat mengatasi kesenjangan informasi seputar penyakit kanker, acara dibuka dengan doa dan dilanjutkan dengan sambutan dari Ibu Nelimay selaku Wakil Ketua VI Bidang Humas YKI Cabang Koord Jawa Barat.

Dipandu oleh dr. Tabita sebagai moderator dan dr. Dodi sebagai MC, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai Kanker Payudara dan Kesenjangan Informasi Seputar Kanker Payudara yang disampaikan oleh Dr. Drajat R Suardi., Sp.B(K)-Onk.,FICS selaku Ketua YKI Cabang Koordinator Jawa Barat.
Mengatasi Kesenjangan Informasi Kanker Payudara

Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan bahwa kanker bukanlah penyakit yang langsung terjadi. Melainkan butuh waktu, itu sebabnya banyak penderita kanker pada usia 40 tahun ke atas. Penyebab kanker sendiri bisa dikarenakan beberapa hal, diantaranya : secara biologi, kimia maupun fisik yang merupakan penyebab kanker secara eksternal, sedangkan penyebab kanker secara internal berkaitan dengan genetik yang tentu saja bukan hal yang bisa dicegah.
Namun terdapat fakta yang disebutkan oleh Dr. Drajat, bahwa faktor internal ini hanya berpengaruh 5 persen saja dari 100% kanker. Maka kurang tepat jika disebutkan ketika seseorang memiliki riwayat kanker, maka pasti keturunannya akan terkena kanker juga, walau tentu saja faktor keturunan turut meningkatkan risiko kanker.
Maka yang bisa dilakukan adalah dengan pencegahan dan cancer awareness yang perlu dimiliki semua orang. Jangan takut untuk memeriksakan diri untuk pemeriksaan kanker, semakin cepat kanker diketahui maka semakin cepat pula penanganan dan meningkatkan angka selamat dan sembuh pasien kanker.
Menyoal kanker payudara, Dr. Drajat turut berbagi cerita bahwa tidak selalu seseorang yang terkena kanker payudara akan kehilangan payudaranya. Jika ditemukan pada stadium awal, maka mungkin saja organ payudara tetap ada, sementara kanker diangkat melalui operasi kanker. Itu sebabnya penting sekali screening awal pengecekan kanker, dan pentingnya pencegahan kanker.
Perlu diingatkan lagi, gaya hidup sehat adalah kunci dari pencegahan kanker, simak CERDIK cegah kanker yuk!
C : Cek kesehatan secara rutin
E : Enyahkan asap rokok
R : Rutin berolahraga
D : Diet sehat dan seimbang
I : Istirahat cukup
K : Kendalikan stress
Nah sebenarnya CERDIK ini jika sudah menjadi kebiasaan, tak hanya mencegah kanker tapi juga penyakit-penyakit lainnya.
Mengatasi Kesenjangan Informasi Tentang Kanker Paru

Kanker paru ternyata menduduki peringkat nomor 3 dengan angka kematian yang tinggi. Ini dikarenakan biasanya penderita kanker paru tidak menyadari gejalanya dan datang pada saat stadium lanjut. Pemaparan terkait kanker paru ini disampaikan oleh dr. Indra Wijaya, Sp.P.D-KHOM selaku Wakil Ketua YKI Jawa Barat.
Perlu diketahui bahwa rokok adalah penyebab utama kanker paru. Baik itu perokok aktif maupun perokok pasif yang berada di lingkungan dengan tingkat polusi tinggi. Kanker paru lebih sulit diketahui daripada kanker lainnya, karena hampir tidak bergejala di stadium awal, dan ketika sudah berada pada stadium lanjut, barulah penderita mengalami penurunan kesehatan.
Dengan adanya media event ini, dr. Indra juga menghimbau kepada masyarakat luas untuk berhenti merokok demi kesehatan jangka panjang. Serupa dengan tindakan lainnya, merokok memiliki akibat lain diantaranya adalah terkena kanker paru.
Dunia kesehatan bertumbuh kian pesat juga, penemuan juga penelitian terkait kanker. Terapi kanker diantaranya :
- Operasi
- Radiasi
- Terapi Hormonal
- Kemoterapi
- Targeted Therapy
Dan perlu diketahui, pengobatan kanker antara satu penderita dengan penderita lainnya pun tak bisa disamakan, perbedaan grade dan stage kanker serta kondisi pasien mempengaruhi terapi kanker yang diberikan.
Waspada adalah Kunci Mengenali Gejala Kanker

Usai pemaparan selesai, diadakan juga sessi tanya jawab bersama Dr. Drajat dan dr. Indra, pada kesempatan ini banyak perwakilan media yang menanyakan seputar mitos kanker yang banyak beredar juga pertanyaan-pertanyaan seputar kanker payudara dan kanker paru.
Sebagai closing statement, baik dr. Indra maupun dr. Drajat menyebutkan bahwa waspada adalah kunci mengenali gejala kanker. Kenali perubahan yang terjadi pada tubuh baik itu berupa benjolan maupun gejala berupa gangguan kesehatan seperti batuk berdarah, batuk terus-menerus, atau penurunan berat badan yang signifikan, sering lemas, demam dan gejala lainnya. Jangan ragu juga untuk memeriksakan diri ke dokter dan melakukan pemeriksaan lanjutan seperti USG, Rontgen juga CT Scan jika diperlukan.
Harapan hidup penderita kanker bisa semakin meningkat, asal sel kanker ditemukan sejak awal.
Kesenjangan informasi tentang kanker adalah tugas kita semua. Dengan mengatasi kesenjangan informasi, diharapkan dapat menekan angka kematian akibat kanker dan dapat dijadikan acuan masyarakat luas untuk waspada pada masalah kesehatan dan memiliki gaya hidup yang sehat.
Terima kasih kepada seluruh media yang telah hadir, semoga dengan diadakannya kegiatan ini dapat menjadi amunisi mengatasi kesenjangan informasi.