puasa bagi pasien kanker

YKI JABAR – Bulan Ramadhan menjadi bulan yang sangat dirindukan oleh umat Islam karena hanya datang satu tahun sekali dan dilimpahi banyak sekali berkah. Tidak semua orang bisa menjalani bulan puasa satu bulan penuh, orang yang sakit misalnya. Namun yang kita bicarakan adalah penyakit berat semacam kanker ya, bukan batuk-pilek-kadas-kurap, atau sakit karena ditinggal sat lagi sayang-sayangnya, bukan! Tapi karena kemuliaannya, banyak orang yang menderita kanker sangat ingin menjalankan puasa. Apakah pengidap kanker bisa menjalani puasa? Lalu bagaimana cara menjalankan puasa bagi pasien kanker?

Puasa Bagi Pasien Kanker

Sebuah studi dilakukan oleh Universitas Southern California, Amerika Serikat. Studi ini menyatakan pasien kanker yang diharuskan berpuasa selama beberapa waktu lebih bisa bertahan pada efek samping melelahkan setelah menjalani kemoterapi.

Pengidap kanker yang menjalani puasa selama 72 jam sebelum pengobatan cenderung mengalami toksisitas yang lebih rendah dan mengalami efek kemoterapi pada sumsum tulang belakang yang lebih ringan juga,

Sampai disini puasa bagi pasien kanker dapat memberikan efek baik. Namun, ada yang perlu diingat. Tidak semua, pasien kanker bisa menjalani puasa. Pasien kanker yang mengalami efek samping pengobatan atau yang dalam fase metastasis, kanker menjalar ke seluruh tubuh, tidak dianjurkan berpuasa. Kenapa? Karena berkaitan dengan nutrisi yang harus dipenuhi oleh pasien selama proses pengobatan.

Persiapan Puasa Bagi Pasien Kanker

Pasien kanker sering mengalami dilema pada saat memasuki bulan suci Ramadhan untuk memutuskan apakah akan berpuasa atau tidak. Lantas pertimbangan apa saja yang perlu dipikirkan matang-matang sebelum memutuskan untuk menjalankan puasa bagi pasien kanker?

KONSULTASI

Pertimbangan yang paling utama adalah untuk berkonsultasi dengan dokter. Keputusan ini tidak bisa diambil hanya dari pasien saja, tapi juga dari dokter atau tim medis. Karena ada beberapa pertimbangan yang harus dipikirkan. Walaupun puasa membawa banyak manfaat tapi boleh atau tidaknya tergantung kondisi kesehatan serta status gizi masing-masing pasien. Konsultasi dengan dokter atau tim medis berguna untuk mengetahui apakah pasien mengalami komplikasi atau tidak, stabil atau tidak. Untuk kemudian diputuskan apakah boleh puasa atau tidak.

MEMASTIKAN KEBUTUHAN NUTRISI TERPENUHI

Kebutuhan nutrisi bisa dipenuhi dengan pola makan sehat, yang sebenarnya tidak terlalu berbeda antara pola makan untuk pasien kanker dengan pola makan sehari-hari, yaitu anjuran mengkonsumsi banyak buah, sayur, biji-bijian, kacang-kacangan yang kaya antioksidan.

Yang menjadi masalah dalam pemenuhan nutrisi untuk menjalankan puasa bagi pasien kanker ini adalah bagaimana cara mengakali pemenuhan nutrisi tersebut hanya pada waktu berbuka sampai berakhirnya sahur. Di sini peran dokter onkologi atau ahli gizi sangat dibutuhkan agar bisa menjalankan puasa bagi pasien kanker.

CUKUP MINUM AIR

Sakit atau tidak sakit, kebutuhan air menjadi prioritas dalam menjalankan ibadah puasa, karena sel dalam tubuh dapat bekerja dengan baik jika tubuh cukup dengan air. Usahakan untuk meminum air putih selama berbuka hingga sahur berakhir.

CUKUP TIDUR

Pasien kanker biasanya sulit tidur, bisa karena efek samping pengobatan atau karena stress, padahal jam tidu optimal bisa memperkuat sistem kekebalan tubuh pasien kanker untuk menghindari penularan penyakit.

Saat berpuasa bisa jadi jam tidur juga berkurang, maka bisa diakali dengan tidur lebih awal atau menyempatkan untuk tidur di siang hari.

Tuhan itu Maha baik, Dia tahu Batasan yang dimiliki umatNya. Maka jika sedang berpuasa dan mengalami gangguan kesehatan, maka disarankan untuk membatalkan puasa. Karena memaksakan diri, maka puasa bagi pasien kanker hanya akan membawa dampak lebih buruk terhadap dirinya sendiri.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *